Jakarta - Andre El Haddad adalah wasit yang memimpin pertandingan Indonesia di Bahrain. Ia dikecam di sana-sini, tak cuma oleh orang Indonesia. Profilnya di
Wikipedia juga diacak-acak.
El Haddad mengundang kecurigaan atas performanya saat mengadili pertandingan Bahrain versus Indonesia tadi malam. Ia mengusir kiper Indonesia Samsidar di menit ketiga, juga memberi tuan rumah empat tendangan penalti. Skor akhir, 10-0.
Bahrain hampir saja lolos kalau saja Qatar tidak mencetak gol penyama di menit-menit akhir melawan Iran. Skor 2-2 membuat Qatar mendampingi Iran ke babak berikutnya.
Kubu Indonesia sangat gusar pada El Haddad. Pelatih Aji Santoso sempat terlihat marah-marah pada ofisial di pinggir lapangan. Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin juga mengecam wasit berpaspor Lebanon itu, dan melayangkan protes kepada FIFA.
Tak cuma Indonesia, El Haddad dipertanyakan banyak pihak, termasuk di media social. Pelatih Qatar, Paulo Auturori, mengungkapkan kecurigaannya dari pertandingan di Manama tersebut. Ia mengaku terkejut dengan skor akhir Bahrain-Indonesia.
"Ada sejumlah hal aneh. Kalau AFC mau membangun sepakbola Asia, mereka harus melakukan investigasi," ujar pelatih asal Brasil itu kepada harian Kuwait,
Al Watan.
El Haddad juga pernah menyulut kemarahan publik Singapura ketika memimpin pertandingan negara tersebut melawan tuan rumah China pada 2 September 2011, di putaran ketiga Pra Piala Dunia 2014.
Dia punya babak pertama yang bagus dengan Singapura unggul 1-0. Tapi di babak kedua El Haddad membuat sejumlah keputusan yang kontroversial, yang dianggap menguntungkan China. Di menit 57, misalnya, ia memberi penalti buat China yang mengundang protes pemain-pemain Singapura. China tak beruntung, penalti itu digagalkan kiper Lionel Lewis.
Sepuluh menit kemudian ia kembali menghukum Singapura dengan penalti. Singapura marah lagi, karena menganggap pemain China terjatuh sendiri. Insiden tersebut konon hingga kini masih menjadi perdebatan. Dari tendangan penalti itu China menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Puncak kekesalan Singapura terjadi ketika penyerang mereka, Aleksandar Duric, terjatuh di kotak penalti China karena ditekel pemain lawan dari belakang. Tayangan ulang juga memperlihatkan bahwa Singapura berhak mendapatkan penalti. Tapi El Haddad tidak memberikannya. Pelatih Singapura Radojko Avramovic sampai diusir dari
bench karena terlalu emosi sampai-sampai sempat masuk ke lapangan untuk memprotes wasit. China kemudian menang 2-1.
Usai pertandingan itu El Haddad dikecam pers Singapura, dan juga China. Integritas dia dipertanyakan, dan ada sejumlah petisi
online yang meminta FIFA menginvestigasi El Haddad.
"Bahrain harus membuat selisih sembilan gol dan lolos ke WCQ. Ada kartu merah di menit kedua dan dua penalti. Siapa yang sedang menonton pertandingan ini? Curiga?" cetus jurnalis senior Sports Illustrated lewat akun
twitter-nya @GrantWahl.
Yang menarik, profil El Haddad di situs Wikipedia sudah "diacak-acak" kemungkinan besar oleh orang Indonesia. Nama lengkapnya ditulis menjadi Andre El Haddad
kampreet, juga ada kata-kata tidak senonoh yang ditempelkan pada wasit berusia 41 tahun itu.